LONDON - Mantan pembalap Formula 1 Stirling Moss memuji Sebastian Vettel dengan menyebut juara dunia dua kali tersebut sebagai perwujudan modern dari pembalap legendaris Juan Manuel Fangio.
Fangio disebut-sebut banyak kalangan sebagai salah satu pembalap F1 terhebat sepanjang masa berkat prestasinya lima kali menjuarai titel pembalap F1 sepanjang dekade 1950-an. Fangio menjuarai F1 pada 1951, 1954, 1955, 1956, dan 1957. Sementara itu, Moss sendiri merupakan rival berat Fangio di periode tersebut.
Fangio adalah pemegang berbagai rekor di F1 yang masih bertahan sampai sekarang, yakni pemegang persentase kemenangan tertinggi dengan 46 persen, persentase pole position tertinggi dengan 55,8 persen, juara dunia tertua dengan 46 tahun 41 hari, dan satu-satunya pembalap yang juara bersama empat tim (Alfa Romeo, Ferrari, Mercedes, dan Maserati).
Fangio yang kelahiran Argentina pada 1911, meninggal di usia 84 tahun pada 1995 silam.
“Vettel adalah Fangio modern, sungguh. Saya tak bisa melihat, selain kemampuan alaminya, bagaimana dia bisa begitu bagus, bagaimana dia menjadi sebegitu bagus,” kata Moss seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/2/2012).
“Saya pikir Vettel cukup luar biasa, lalu dia mendapat mobil terbaik, yang saya pikir cukup adil karena pembalap terbaik selalu mendapatkan mobil terbaik,” cetus Moss.
“Fangio melihat sekeliling dan mengambil apa yang dia inginkan sementara pembalap lain hanya bisa mengambil apa yang tersisa,” tutur Moss.
“Kita beruntung karena Vettel memiliki selera humor yang bagus. Dia benar-benar juara dunia yang sangat bagus,” sebut Moss.
“Saya bisa pikirkan bila orang-orang lain mendapat posisi tersebut maka mereka takkan memberi kembali apa yang telah mereka dapat, tetapi Vettel melakukannya,” ujar pria asal Inggris yang kini berusia 82 tahun tersebut.
(auz)
Fangio disebut-sebut banyak kalangan sebagai salah satu pembalap F1 terhebat sepanjang masa berkat prestasinya lima kali menjuarai titel pembalap F1 sepanjang dekade 1950-an. Fangio menjuarai F1 pada 1951, 1954, 1955, 1956, dan 1957. Sementara itu, Moss sendiri merupakan rival berat Fangio di periode tersebut.
Fangio adalah pemegang berbagai rekor di F1 yang masih bertahan sampai sekarang, yakni pemegang persentase kemenangan tertinggi dengan 46 persen, persentase pole position tertinggi dengan 55,8 persen, juara dunia tertua dengan 46 tahun 41 hari, dan satu-satunya pembalap yang juara bersama empat tim (Alfa Romeo, Ferrari, Mercedes, dan Maserati).
Fangio yang kelahiran Argentina pada 1911, meninggal di usia 84 tahun pada 1995 silam.
“Vettel adalah Fangio modern, sungguh. Saya tak bisa melihat, selain kemampuan alaminya, bagaimana dia bisa begitu bagus, bagaimana dia menjadi sebegitu bagus,” kata Moss seperti dikutip dari Reuters, Senin (20/2/2012).
“Saya pikir Vettel cukup luar biasa, lalu dia mendapat mobil terbaik, yang saya pikir cukup adil karena pembalap terbaik selalu mendapatkan mobil terbaik,” cetus Moss.
“Fangio melihat sekeliling dan mengambil apa yang dia inginkan sementara pembalap lain hanya bisa mengambil apa yang tersisa,” tutur Moss.
“Kita beruntung karena Vettel memiliki selera humor yang bagus. Dia benar-benar juara dunia yang sangat bagus,” sebut Moss.
“Saya bisa pikirkan bila orang-orang lain mendapat posisi tersebut maka mereka takkan memberi kembali apa yang telah mereka dapat, tetapi Vettel melakukannya,” ujar pria asal Inggris yang kini berusia 82 tahun tersebut.
(auz)
sumber : okezone.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar